Tak Ada Perbedaan Persoalan Besar Atau Kecil

By Admin


nusakini.com-Semarang – Tidak ada perbedaan antara persoalan besar ataupun kecil. Semua persoalan masyarakat harus direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat oleh pemerintah, khususnya terkait aduan persoalan masyarakat lewat media sosial. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Pejabat Administrator, Pejabat Pejabat Pengawas dan Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di Grhadhika Bhakti Praja, Senin (28/1). 

Soal respon cepat, Ganjar berkisah, saat ini banjir tengah melanda kawasan Pantura, dari Demak hingga Pekalongan. Dia pun terus memantau dan menggerakkan SKPD untuk terjun langsung ke lapangan. 

“Semalam saya lek-lekan (begadang) mantau banjir di Pantura, masyarakat berteriak di mana kita (pemerintah),” kata Ganjar. 

Teriakan itu diketahui Ganjar saat akun medsosnya mendapat mention dari akun salah satu radio. Saat itu pihak radio sedang mewawancarai masyarakat Pekalongan korban banjir yang mengaku belum menerima bantuan. Dia berharap tidak ada pihak yang mempermainkan bencana. 

“Dia berkomentar belum menerima bantuan. Saya tekankan kalau bencana jangan dieksploitasi. Kalau masih ada kekurangan langsung hubungi saya karena gampang,” ujar gubernur. 

Ganjar menyampaikan, pihaknya terus memantau kondisi masyarakat, dan bergerak bersama SKPD terkait. Karenanya, masyarakat yang rumahnya terkena banjir diharap tak menyampaikan komentar yang justru bisa menjadi bahan permainan pihak yang tidak bertanggung jawab, terutama dalam suasana politik seperti sekarang. 

“Seperti itu bisa digoreng sampai gosong terutama menjelang pilpres. Maka kondisi itu saya pantau terus lewat medsos. Cara ini yang kita pakai untuk melayani masyarakat,” sorot mantan anggota DPR RI ini. 

Dia pun mengenang saat melakukan kunjungan kerja ke Jepang beberapa waktu lalu, khususnya terkait penanganan kebencanaan. 

“Saat saya kunjungan ke Jepang mereka sangat siap menghadapi bencana. Ternyata sistem kependudukannya yang baik. Karena setiap ada pendatang, diberi tahu potensi bencana, antisipasi dan yang harus dilakukan saat bencana. Pemerintah tidak bisa datang kecuali darurat,” tutur Ganjar. 

Memang, masih cukup jauh untuk menuju sejajar dengan yang dilakukan Jepang dalam penanganan bencana. Tapi setidaknya pola yang dilakukan sudah dipahami, sehingga upaya menuju ke sana lebih memungkinkan. Ganjar berharap hal tersebut juga menjadi cita-cita pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

“Kita akan seperti itu. Gampang? Tidak. Semua harus bergerak. BPBD, pekerjaan umum, dan SKPD lain. Yang penting masyarakat tahu kemana harus menghubungi. Contoh ini menunjukkan bahwa kita mesti responsif dan pelayanan yang cepat. Sampaipun persoalan kecil. Saya yakin bapak ibu bisa melakukan itu. Jangan kendor dengan adanya kritik. Tantangan kita makin hari makin berat,” ujarnya. 

Untuk memastikan peningkatan kinerja dan pelayanan Ganjar juga bakal rutin berkunjung ke SKPD. Dia berharap agar semua pegawai juga menyesuaikan dengan ritme kerjanya. 

“Kita harapkan semua merespon persoalan-persoalan di masyarakat. Kultur sudah terbentuk, silakan nanti saling menyesuaikan. Saya akan berkeliling ke dinas-dinas bergantian dengan Gus Yasin. Beliau sangat energik untuk berkeliling dan itu sangat membantu untuk memetakan persoalan,” tandas Ganjar.(p/ab)